Internet dan Dunia Santri

            Pada era globalisasi seperti sekarang ini, internet menjadi salah satu aspek yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Adanya internet, sangat memudahkan manusia dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari.
            Pada awalnya, internet hanya digunakan sebagai media komunikasi antaranggota dari suatu perkumpulan ataupun perkantoran. Namun kini, internet telah menjalar ke berbagai penjuru dan pelosok negeri. Hal tersebut memungkinkan setiap manusia bisa mengetahui informasi-informasi dari daerah yang nun jauh di sana dengan cepat.
            Realita yang demikian, mau tidak mau banyak membuat perubahan baik yang positif maupun negative terhadap kehidupan manusia. Begitu pula dengan kehidupan santri yang berada di ruang lingkup khusus berbasis keagamaan, internet tak lepas dari kehidupan mereka. lalu, bagaimana dampak internet terhadap kehidupan santri yang tinggal di dalam Pondok Pesantren ataupun asrama?
            Kembali lagi kepada dasar pendidikan yang diberikan oleh pesantren, yaitu kurikulum yang berbasis umum dan juga keagamaan. hal tersebut tentu sedikitnya dapat memberikan pembelajaran lebih terhadap siswa yang bersekolah di sekolah yang bersangkutan. Siswa yang bersekolah di pesantren/asrama, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan ‘santri’, tentunya memiliki kesempatan lebih banyak untuk mengaplikasikan pelajaran yang telah ia dapatkan dalam kehidupannya sehari-hari. Karena mereka tinggal dan juga dipantau oleh pembimbing mereka masing-masing. Mereka juga hidup di dalam lingkungan yang sedikitnya dapat menunjang pendidikan dan membentuk karakter pribadi mereka.
            Namun terlepas dari itu semua, hal yang paling penting dari pendidikan karakter ialah peran serta dan keinginan dari dalam diri pribadi santri tersebut, karena pengaruh lingkungan terhadap seseorang hanya berperan 60% dalam kehidupan. Yang akan menentukan apakah ia akan berkepribadian baik atau buruk yaitu kembali kepada dirinya masing-masing.
            Bekal moral sangat dibutuhkan dalam penggunaan internet ketimbang dengan modal kemahiran dalam menggunakan computer. Mengapa? Seperti yang kita ketahui bahwa internet memberikan informasi baik dari dalam dan luar negeri dengan sangat cepat. Hal tersebut memungkinkan kita mendapatkan informasi yang tidak sesuai dengan norma ataupun adat istiadat kita yang kental dengan nuansa keagamaan. Jika kita tidak pintar-pintar menyaring informasi yang kita dapatkan, salah-salah kita yang akan ikut terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan.
            Penggunaan internet di lingkungan pesantren khususnya bagi para santri adalah hal yang cukup. Maksudnya yaitu, baik atau tidaknya pengaruh yang diberikan tergantung kepada cara mereka menggunakan internet itu sendiri. Apakah untuk hal-hal yang positif atau tidak. Karena internet jika tidak disaring terlebih dahulu, akan sangat banyak memberikan informasi yang sesungguhnya tak perlu kita ketahui. Semisal, akses video porno, jual-beli sahbu, dsb. Kasus-kasus seperti hal tadi menunjukkan bahwa pentingnya bekal moral terhadap penggunaan internet sangat dominan, terutama di kalangan para santri. Karena jika tidak, maka dampaknya ilah rusaknya moral generasi penerus bangsa.
            Santri yang menggunakan internet di dalam lingkungan pondok pesantren, memungkinkan dirinya bisa mengetahui perkembangan dunia luar. Maklum saja, peraturan-peraturan tertentu di dalam pondok memungkinkan mereka tertinggal informasi, misalnya tentang konflik-konflik yang marak terjadi di timur tengah ataupun kasus korupsi dan juga bencana alam yang terus terjadi. Selain itu, internet juga dapat memudahkan mereka dalam mendapatkan/mencari informasi tentang apa-apa yang tidak mereka ketahui. Internet sangat membantu ketika santri ditugaskan untuk mengerjakan sesuatu seperti makalah, pengertian dari suatu istilah, dsb. Hanya saja kembali lagi pada hal yang paling utama, bahwa pengaruh internet di lingkungan pesantren bergantung pada penggunaannya. Mungkin saja para ustadz/ustadzah bisa memberikan pembekalan kepada para santri bagaimana etika menggunakan internet yang baik, benar dan tidak melanggar syar’i. Sehingga hal tersebut bisa menjadi rambu-rambu bagi para santri agar berhati-hati dalam menggunakan internet. Wallahu a’lam. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi: Arunika

Puisi: Petrikor

Sejarah: Tentang Keluarga dan DI/TII